Warmth
Time: December 27, 2015
"Hah..."
Sebuah helaan nafas panjang dari sang pemuda berkacamata bersurai blonde di sampingnya, yang hanya dibalas dengan tatapan heran oleh Sou. Aneh, padahal jaket yang dikenakan Eve sudah cukup tebal, apa masih terasa sejuk baginya?
Ah. Sebenarnya Sou bisa saja menawarkan syal putihnya ke Eve, namun ia mengurungkan niatnya akibat terbayang akan sosok pemuda di sampingnya yang terus mengomel hanya karena ia lupa memakai syal. Jujur saja, Sou alergi suhu dingin.
Sembari menatap salju-salju putih yang turun di hadapannya, manik biru-keabuannya menatap nanar pemandangan di depan. Pada sebuah taman yang kini telah tertutupi putihnya salju. Meski ia dapat mendengar pemuda berkacamata di sampingnya tak berhenti bersin.
Hingga ketika pandangan Sou terpaku pada salah satu pasangan yang lewat di hadapannya, ia dibuat kagum dengan syal merah yang melilit di leher keduanya, saling berbagi memberi kehangatan.
Seolah mendapat inspirasi, pemuda bersurai silver itu mulai membuka ujung syal putihnya lalu melilit sisanya pada leher Eve. Sehingga tidak ada jarak yang membatasi mereka. 
Jangan lupa juga Sou saat ini mengandeng tangan Eve di sebelahnya.
"Eh, Sou??" Memerah akibat malu, Eve mengalihkan pandangannya ke si surai silver itu. Yang hanya membalas dengan senyuman manis. "Eve-san juga jangan lupa bawa syal kalo pergi keluar lain-lain waktu!!"
Ah, Sou dapat melihat wajah seniornya itu memerah padam karenanya. Imut sekali.
------
-September 2023
Komentar
Posting Komentar