Heather

Source: lingsuanyan (lofter)
------
Hancur.
Itulah yang Soraru rasakan ketika ia melihat sahabatnya, Mafumafu yang tersenyum bersama pasangan di sebelahnya ketika pulang sekolah tadi. 

Baru-baru ini, Mafumafu mengumumkan padanya bahwa ia dan Amatsuki sudah berpacaran. Padahal kabar gembira itu baru diucapkan beberapa hari yang lalu, namun patah hati yang ia rasakan tak bisa disembuhkan sampai sekarang.

Ingin rasanya ia menyingkirkan pemuda brunette itu dari mereka berdua, namun apa dayanya. Dirinya dan Mafumafu hanya sebatas sahabat, tak lebih dari itu. Soraru tidak ingin menjadi inang dan melukai hati sahabatnya, sehingga perannya dari sekarang hanya sebagai pengamat hubungan asmara mereka.

Ah, ia menyesal karena telat mengutarakan perasaannya. Seandainya, ia adalah seorang primadona, mungkin Mafumafu akan mengarahkan pandangannya khusus untuknya. Tapi, apa dia akan mau menciumnya di bibir, bahkan dirinya saja sudah kalah menawan dari Amatsuki?

Bagaimana ia bisa membencinya? Pemuda brunette itu sungguh seorang malaikat, lebih cerah dibanding langit biru yang sering ia lihat. Kenapa ia tidak berhenti-hentinya mengharapkan agar eksistensi pemuda itu lenyap dari pandangannya, bahkan hidupnya? Antara pikirannya yang terlalu kejam atau Soraru yang terlalu naif? 
Ia tidak mau tahu.

"...Bodoh."

Ia mengutuk dirinya sendiri, yang selalu berbohong pada perasaannya.

Kini, mengenakan sweater hitam yang Mafu berikan sebelumnya, ia menatap layar ponselnya yang menampilkan tanggal 3 Desember. Sudah setahun kenangan itu terlukis di benaknya, dan ia terus mengingat hari itu dengan mencantumkan hari itu di ponselnya.

Sembari merebahkan tubuhnya pada kasur, Soraru melihat setiap foto yang menampilkan mereka berdua di galeri. Ia tahu hal ini semakin melukainya, tapi apa salahnya Soraru ingin menikmati setiap momen yang mengalir lewat gambar-gambar itu?

Ia ingin jujur dengan perasaannya.

"... Seandainya aku adalah primadona di matamu, kita tidak akan berakhir seperti ini, kan...?"

"Hngg... Bodoh...! Aku benci... Aku benci kamu Mafu..."

Tetap saja, itu tidak akan mengubah apa-apa. Menyedihkan.

Tanpa terasa, air mata tumpah dari pipinya. Meski Soraru berusaha untuk menahannya, tapi ia bisa apa sekarang?

Malam itu, ia menumpahkan seluruh isi hatinya dengan tangisan.

-------
Song:
-December 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Dosa Kantor DPR (🔞)

As Another Morning Comes,

Shopping Fever!