I need you, idiot.
            Source: Weibo ------ Oh sial, perasaan apa yang terus menyelimutinya sejak tadi? Terlebih kala Mafu hanya terkekeh geli sembari mengelus-elus pucuk raven-nya, ingin sekali Soraru memukul wajah naif si pemuda albino itu agar setidaknya ia berhenti membuat jantungnya berdebar kencang. Huh, menyebalkan. Namun, ia tidak sempat berpikir konsekuensi seperti apa yang terjadi setelahnya. Malah begitu ia melakukannya, perlahan-lahan Mafu mulai menjauhi jarak mereka, seolah pemuda itu mencoba menghindari dirinya. Apaan-apaan itu? Setelah ia berhasil menaklukkan hatinya, kenapa pemuda itu malah pergi mengabaikan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya?  Bodoh, dasar licik. Sudahlah, Soraru muak.  Namun ia harus bagaimana untuk menyingkirkan perasaan yang bersemi di hatinya sekarang? Siapa lagi yang dapat membuatnya jatuh cinta selain pemuda albino itu? Benar-benar. Kalau pemuda itu tidak menjadi yang pertama untuk menyatakan perasaannya, maka ialah yang harus memulai aw...